Selasa, 23 September 2008

Ikrar Pemilu Simpatik dan Badunsanak

Oleh Agusri

Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah kota Padang periode 2008 - 2013, ada kecendrungan terjadi peningkatan jumlah penduduk yang tidak memilih. Hal ini harus diwaspadai oleh KPU kota Padang, dengan melakukan sosialisasi lebih gencar sehingga masyarakat yang tidak memilih atau golput semakin kecil.

Kecendrungan kurangnya jumlah pemilih dalam pemilu, menjadi tantangan yang perlu disikapi oleh KPU kota Padang. Plt Sekda Propinsi Sumatera Barat, Drs Asrul Syukur menilai, jika warga yang ikut memilih mencapai 85 persen, sudah merupakan suatu prestasi bagi KPU kota Padang, namun bila tidak tercapai, jangan disalahkan warga karena kurangnya sosialisasi.

Oleh karena itu, Lounching sosialisasi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah kota Padang di lapangan Imam Bonjol Padang (22-09-2008) sudah merupakan langkah tepat dalam mengenalkan para candidat yang akan bertarung pada pemilu tanggal 23 Oktober 2008. Asrul Syukur minta kepada para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, agar bermain cantik. Jika salah seorang pasangan calon menang, itulah yang terbaik dan jangan dipermasalahkan secara hukum karena pengadilanpun tetap akan memenangkan KPU.

Dalam Lounching yang berlangsung di lapangan Imam Bonjol Padang, pasangan nomer urut satu, Ibrahim – Murlis Muhammad, Pasangan nomer urut dua, Mudrika – Danil Aswad, pasangan nomer urut tiga, Fauzi bahar – Mahyeldi, pasangan nomer urut empat, Jasrial – Muchlis Sani dan pasangan nomer urut lima, Yusman Kasim – Yul Akhiyari Sastra, membacakan ikrar pemilu simpatik dan badunsanak, yang intinya masing-masing pasangan, siap menang dan siap kalah.

Menyinggung masalah pendanaan, KPU kota Padang masih kekurangan dana sekitar 2,5 Milyar rupiah, dari 12,217 Milyar dana yang dibutuhkan guna pelaksanaan pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah kota Padang tahun 2008. Menurut ketua KPU kota Padang, Endang Mulyani, dana sebesar 9,7 Milyar rupiah sudah dicairkan dan KPU masih kekurangan 2,5 Milyar rupiah, yang rencanannya dianggarkan dalam APBD-P kota Padang tahun 2008. Dana ini digunakan untuk pembelian ATK dan honor petugas PPS dilapangan. Endang menegaskan, bila dana ini tidak diberikan, 7 hari sebelum pemilu tanggal 23 Oktober 2008, akan menjadi masalah besar.

Berkaitan dengan pemanfaatan dana secara efisiensi, Endang Mulyani menyatakan semua kegiatan KPU kota Padang sudah dilaksanakan secara efisien, termasuk masalah kertas suara, tidak menggunakan security printing, melainkan pengamanan desain, yang menghemat biaya hampir Rp 200 juta rupiah..

Usai lounching pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah kota Padang, di lapangan Imam Bonjol Padang, para candidat diarak keliling kota menggunakan bendi.
Ini dilakukan, agar masyarakat kota Padang mengetahui calon Kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan mereka pilih pada tanggal 23 Oktober 2008.

Tidak ada komentar: